Senin, 09 Mei 2016

STRUKTUR GEOLOGI SUNGAI CINAMBO
Twin Aji Kusumagiani
twingia06@gmail.com 
Program Studi Geofisika FMIPA Unpad
Abstrak
Sungai Cinambo terletak di koordinat 108˚ 15’BT dan 6˚ 45’ LS. Di sepanjang Sungai Cinambo akan ditemukan 3 sesar yaitu sesar naik, sesar turun dan sesar mendatar jenis dextral serta struktur antiklin dan sinklin. Selain itu pada Sungai Cinambo juga terdapat sesar terbuka yang terisi oleh batuan kuarsa. Penyebab terjadinya sesar dikarenakan lapisan batuan yang mendapat tarikan yang kuat dari tenaga endogen dengan arah simetris tegak, mendatar,miring dan memutar sehingga jenis batuan yang sama mengalami putus hubungan atau kedudukan tidak sejajar lagi dan salah satu jenis batuan hasil patahan barpindah tempat atau bergeser. Semua struktur yang nampak pada Sungai Cinambo merupakan struktur yang yang terbentuk pada puncak antiklin lapisan batuan sebelah dalam selama batuan tersebut mengalami proses perlipatan. Dari penampang struktur yang dibuat dari arah utara ke seletan menunjukkan bahwa disepanjang area Sungai Cinambo merupakan sebuah antiklinorium besar.
Kata kunci : antiklinorium, antiklin, sesar, sinklin, Sungai Cinambo

I. PENDAHULUAN
Sungai Cinambo terletak di koordinat 108˚ 15’BT dan 6˚ 45’ LS. Di sepanjang  Sungai Cinambo akan dijumpai struktur yang tersingkap. Pada dasarnya pola struktur geologi cinambo merupakan bagian terkecil dari blok Majalengka yang beitu rumit. Formasi batuan Sungai Cinambo terdiri dari batuan lempung, pasir dan kuarsa. Di sepanjang Sungai Cinambo akan ditemukan 3 sesar yaitu sesar naik, sesar turun dan sesar mendatar jenis dextral serta struktur antiklin dan sinklin. 

II. TEORI DASAR
Sesar merupakan satu bentuk rekahan pada lapian bumi yang menyebabkan satu blok batuan bergerak relative terhadap blok yang lainnya. Pergerakan bisa relaif turun, naik, ataupun bergerak relative mendatar terhadap blok yang lain. Sesar/fault dapat diartikan merupakan zona rekahan pada batuan yang sudah mengalami pergeseran. Sesar terjadi sepanjang retakan pada kerak bumi yang terdapat slip diantara dua sisi yang terdapat sesar tersebut (Williams,2004). Jenis – jenis sesar diantaranya :
1. Sesar naik
Salah satu cirri sesar naik adalah sudut kemiringan dari sesar kecil, berbeda dengan sesar turun yang memiliki sudut kemiringan mendekati vertical. Pada sesar naik bagian hanging wall relative bergerak naik terhadap foot wall . biasanya sesar naik erat kaitannya dengan srtuktur lipatan, sedangkan keadaan sesar naik sangat sulit dikenal karena pada sesar naik biasanya sangat rentan terhadap erosi. Pada gambar dibawah ini menunjukkan bahwa pada lapisan batuan yang berwarna lebih merah pada hanging wall berada di posisi yang lebih atas dari lapisan batuan yang sama dengan foot wall. Yang artinya lapisan pada hanging wall telah bergerak relative naik pada foot wall.


2. Sesar turun
Sesar turun/sesar normal memiliki srtuktur yang memanjangkan perlapisan atau menepis kerak bumi. Sesar turun adalah satu bentuk rekahan pada lapisan bumi yang menyebabkan satu blok bergerak relative turun terhadap blok lainnya. Hanging wall relative turun terhadap foot wall, dimana bidang sesarnya memiliki kemiringan yang besar. Biasanya pada sesar turun memiliki nilai dip yang cukup curam yaitu antara >45̊, ~60˚. Membentuk pasangan dengan dip parallel atau berlawanan.

3. Sesar mendatar
Sesar mendatar adalah sesar yang pembentukannya dipengaruhi oleh tegasan kompresi. Posisi tegasan utama dan minimum pembentuk sesar mendatar adalah horizontal sedangkan untuk posisi tegasan menegah adalah vertical. Berdasarkan gerak relaufnya sesar mendatar dibedakan menjadi dua yaitu sinistral(mengiri) dan dekstral(menganan). Biasanya jurus(strike) pada sesar mendatar panjang and lurus dengan kemiringan yang sangat curam dan tegak.
a. Sesar mendatar dekstral
Merupakan patahan dengan arah horizontal dimana posisi tanah yanga ada didepan pengamat bergeser ke kanan
b. Sesar mendatar sinistral
Merupakan patahan dengan arah horizontal dimana posisi tanah yanga ada didepan pengamat bergeser ke kiri.



 (gambar sesar mendatar/geser)

4. Lipatan / fold adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan sehingga batuan pindah dari kedudukan dan membentuk lengkungan. Dengan kata lain fold merupakan lapisankulit bumi yang mendapat tekanan kearah mendatar. Berdasarkan bentuk lengkungan lipatan dibedakan menjadi :
·Antiklin
Merupakan punggung lipatan yang kedua sayapnya kearah saling berlawanan dan saling menjauh(concave dan cembung keatas)
·Sinklin  
Merupakan lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat(concave dengan cekungan mengarah keatas).


 

III. PEMBAHASAN
Di gantran Sungai Cinambo yang membentang sejauh 25 km memiliki struktur geologi sebagian besar sesar naik, dan ada beberapa yang merupakan sesar turun maupun sesar mendatar. Perlu diketahui bahwa penyebab terjadinya sesar dikarenakan lapisan batuan yang mendapat tarikan yang kuat dari tenaga endogen dengan arah simetris tegak, mendatar, miring dan memutar sehingga jenis batuan yang sama mengalami putus hubungan atau kedudukan tidak sejajar lagi dan salah satu jenis batuan hasil patahan barpindah tempat atau bergeser.Di bagian sayap antiklin juga terdapat kekar terbuka yang terisi oleh endapan batuan kuarsa putih.



Pada Sungai Cinambo di dominasi dengan adanya struktur geologi sesar naik dengan sudut bidang sesar besar dan aling berurutan, dengan kata lain hal ini menunjukkna bahwa struktur tersebut terbentuk akibat proses perlipatan dari beberapa lapisan batuan yang cukup tebal dan bersifat agak kaku sehingga akibat perlipatan tersebut akan terbentuk retakan yang akhirnya menjadi sesar. Akibat adanya  proses perlipatan yang menimbulkan gaya tarikan melebar sehingga terbentuk blok sesar turun pada puncak lipatan.
Formasi batuan Sungai Cinambo teralir didominasi dengan batuan lempung maupun batuan pasir yang mana batuan tersebut termasuk dalam kategori batuan lunak yang sangat rentan terhadap erosi. Pada musim kemarau cenderung lebih banyak tersingkap batuan pasir tetapi pada saat musim hujan batuan pasir tersebut tererosi sehingga lebih dominan tampak batuan lempung. Batuan lempung dapat terlihat mulai yang tua berwarna abu-abu pekat sampai yang muda berwarna hijau keabu abuan. Proses erosi yang terbilang cukup intensif dapat menyebabkan terkikisnya lapisan batuan yang berada dibagian atas sehingga antiklin yang semula berada di dalam akan tersembul keluar. Selain batuan lempung dan pasir di Sungai Cinambo juga terdapat sedikit kuarsa yang biasanya tersingkap di antara kekar dan ada juga batuan beku kompak yang bentuknya hampir bulat sempurna seperti bola disekitar jembatan yang ada di Sungai Cinambo yang menandakan bahwa batuan beku tersebut sudah terbawa aliran arus Sungai Cinambo cukup jauh dari tempat asalnya berada.




Setelah mengambil beberapa data dengan menggunakan kompas geologi didapatkan hasil besar strike rata-rata yaitu sebesar N 105° E dengan arah dip N 195° E dan besar dip rata-rata 39°. Untuk besar kekar memanjang yaitu N 22° E, kekar melintang N 212° E, dan kekar menyerong sebesar N 44° E.



Struktur sesar naik dan dan struktur lainnya yang terbentuk pada puncak antiklin pada lapisan yang semula berada didalam akhirnya muncul dan terlihat disepanjang Sungai Cinambo. Dari penampang struktur yang dibuat dari arah utara ke seletan menunjukkan bahwa disepanjang area Sungai Cinambo merupakan sebuah antiklinorium besar. Antiklinorium jika dilihat dari definisinya merupakan kumpulan antiklianl dalam sebuah lapisan.  



IV. KESIMPULAN
     Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa di sepanjang Sungai Cinambo yang membentang sejauh sekitar 25 km merupakan struktur antiklinorium. Struktur geologi yang terlihat disepanjang Sungai Cinambo juga terdapat patahan (sesar) naik, mendatar dan turun serta terdapat pula sinklin dan antiklin. Sebagian besar formsai batuannya adalah lempung pasiran dan pasir yang tergolong kedalam batuan lunak yang sangat rentan terkikis oleh adanya erosi.

DAFTAR PUSAKA
-          Sartono. Batuan dan Struktur Geologi Sepanjang Sungai Cinambo Daerah Cadas Ngampar Darmaja Subang Jawa Barat. Geofisika. Unpad. Bandung.
-          Graha, Doddy Setya. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung.
-          Bandono,Ibnu Dwi.2007.Mengenal Sesar Naik, Sesar Turun, Sesar Mendatar.
http://ibnudwibandono.wordpress.com (diakses 10 juni 2015)
-          Dina, Kartika.2013.Penjelasan Lipatan dan Patahan

http://www.gerbangilmu.com (diakses 10 juni 2015)